LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 3 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)”
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN 3
“
PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)”
DISUSUN
OLEH :
THIFANI AULIA PUTRI PANE
(A1C118009)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL , M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
VII. Data Pengamatan
NO. |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
PENGAMATA
N |
1. |
Dimasukkan
asam salisilat 5 gram kedalam labu, lalu ditambahkan larutan asam asetat 1:1
(20 ml air : 20 ml asam asetat). Kemudian, ditambahkan asam sulfat pekat
sebanyak 1 ml (20 tetes). |
Penambahan asam sulfat berfungsi
sebagai katalisator |
Dihasilkan larutan berwarna putih
keruh |
2. |
Kemudian,
larutan tersebut direfluks sampai terjadi perubahan warna |
Dilakukannya
refluks bertujuan untuk menyempurnakan hasil reaksi |
Terjadi
perubahan warna larutan dari putih keruh menjadi warna bening. |
VIII. Pembahasan
Pada percobaan kali ini, dilakukan pembuatan senyawa
organik asam asetil salisilat atau yang dikenal dengan nama aspirin. Adapun
bahan utama yang digunakan dalam pembuatan senyawa organik ini yaitu asam
salisilat dan asam asetat. Dimana, reaksi yang terjadi pada pembuatan asam
asetil salisilat (aspirin) ini yaitu reaksi esterifikasi dimana pada reaksi ini
akan menghasilkan aspirin sebagai produk utama dan air sebagai produk samping.
Pertama-tama, kami memasukkan 5 gram asam
salisilat kedalam labu dasar bulat,lalu dilanjutkan dengan penambahan larutan
asam asetat. Pada pencampuran ini, dihasilkan larutan berwarna putih keruh.
Kemudian, ditambahkan asam sulfat pekat kedalam campuran tersebut. Adapun
fungsi penambahan asam sulfat pekat ini yaitu sebagai katalisator. Umumnya
reaksi organik berjalan sangat lambat sehingga perlu penambahan katalis untuk
mempercepat reaksi.
Kemudian, campuran tersebut direfluks
selama terjadi perubahan warna pada larutan sambil beberapa saat diaduk.
Dimana, tujuan dari proses refluks ini yaitu untuk menyempurnakan hasil reaksi.
Setelah beberapa menit campuran di refluks, terjadi perubahan warna larutan
yang semulanya berwarna putih keruh menjadi warna bening. Kemudian diangkat
labu tersebut dari mantel pemanas. Ketika larutan tersebut didiamkan dalam suhu
ruang, ternyata larutan kembali lagi menjadi warna putih keruh. Hal ini
menandakan bahwa reaksi yang terjadi merupakan reaksi setimbang atau
reversible. Adanya perubahan warna dari putih keruh menjadi bening ini
menandakan telah terbentuk larutan asam asetil salisilat. Hanya saja, karena
keterbatasan waktu kelompok kami tidak melanjutkan keprosedur pendinginan untuk
mendapatkan kristal. Adapun reaksi yang terjadi dalam pembuatan asam asetil
salisilat ini, yaitu:
Berdasarkan literatur, pada pembuatan asam asetil
salisilat dari asam salisilat dan asam asetat dengan katalis asam sulfat maka
terbentuk kristal asam asetil salisilat berwarna putih seperti jarum atau
lempengan tersusun. Asam asetil salisilat memiliki titik leleh 135°C dan titik
didihnya 140°C. Untuk menguji kemurnian dasi asam asetil salisilat dapat
dilakukan dengan uji besi (III) klorida (FeCl3). Besi (III) klorida bereaksi dengan gugus fenol
membentuk kompleks ungu. Kristal asam asetil salisilat dilarutkan terlebih
dahulu dengan etanol lalu ditambahkan dengan FeCl3. Jika penambahan besi (III) klorida (FeCl3) pada asam asetil salisilat lalu membentuk warna ungu
maka terdapat asam salisilat pada asam asetil salisilat (aspirin) dikarenakan
asam salisilat mempunyai gugus fenol.
IX. Pertanyaan Pasca Praktikum
1. Dalam
pembuatan senyawa organik asam asetil salisilat ini digunakan asam sulfat pekat
sebagai katalisatornya. Apakah bisa asam sulfat ini digantikan dengan asam lain
sebagai katalis dalam sintesis asam asetil salisilat ini?
2. Apa jenis reaksi yang terjadi dalam sintesis asam
asetil salisilat (aspirin) ini ?
3. Bagaimana
jika dalam sintesis aspirin ini tidak digunakan katalis dalam pembuatannya?
X. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan :
1.
Asam
asetil salisilat (aspirin) merupakan senyawa turunan dari asam salisilat, yang
dibuat dari asam salisilat dan asam asetat anhidrat dengan asam sulfat sebagai
katalis.
2.
Reaksi
yang terjadi pada pembuatan asam asetil salisilat adalah reaksi asetilasi
dengan menggunakan prinsip reaksi esterifikasi dimana gugus hidroksi dari asam
salisilat akan bereaksi dengan asetil dari asam asetat sehingga
membentuk asam asetil
salisilat (aspirin).
XI. Daftar Pustaka
Dwipa,dkk.2018.Optimasi Proses Esterifikasi Asam Salisilat dengan
n-Oktanol.Jurnal Waha
na
Matematika dan Sains. Vol 8
No.1.Bali:Universitas Pendidikan Ganesha.
Iskandar,Damayanti dan S.Y Prabawati.2016.Sintesis Senyawa Asetil
Vanilat sebagai
Komponen Senyawa Analgesik.Jurnal Ilmu Dasar.Vol.17
No.2.Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Sumardjo,Damin.2009.Pengantar
Kimia.Jakarta:EGC
Tim Kimia Organik.2020. Penuntun
Praktikum Kimia Organik II.Jambi:Universitas
Jambi.
Vogel.1985.Buku Teks Analisis
Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.Jakarta:
Kalman Pustaka.
XII. Lampiran
|
|||
Baiklah saya Risa Novalina Ginting ( A1C118070) akan menjawab permasalahan no 3. Dimana pada percobaan ini digunakan H2SO4 sebagai katalis dan Asam sulfat berfungsi sebagai donor proton sehingga ikatan rangkap pada anhidrin asetat lebih mudah terbuka lalu bergabung dengan asam salisilat yang kehilangan hidrogennya.
BalasHapusJika tidak digunakan katalis maka ikatan rangkap pada anhidra asetat tidak akan mudah terbuka dan akan susah bergabung dengan asam salisilat yang kehilangan hidrogen.
Terimakasih
Baiklah saya Mashita A1C118083 akan mencoba menjawab permasalahan no 2
BalasHapusJenis reaksi yang terjadi pada pembuatan asam asetil salisilat (aspirin) ini yaitu reaksi esterifikasi dimana pada reaksi ini akan menghasilkan aspirin sebagai produk utama dan air sebagai produk samping.
Terimakasih.
Baiklah saya akan mencoba menjawab no 1, menurut saya boleh saja di gunakan kalisator lain selain asam sulfat,hanya saja hasil reaksi nya tidak akan sesempurna asam sulfat ini, seperti yang kita ketahui adapun tujuan di berikan katalisator adalah untuk mempercepat terjadinya reaksi.terimakasih
BalasHapus