LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 5 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM BENZOAT DAN BENZIL ALKOHOL
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN 5
“
PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM BENZOAT DAN BENZIL ALKOHOL”
DISUSUN
OLEH :
THIFANI AULIA PUTRI PANE
(A1C118009)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL , M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
VII. Data Pengamatan
NO. |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
PENGAMATA
N |
1. |
Dilabu leher tiga dimasukkan
magnet stirring,ditambahkan larutan kalsium hidroksida 5ml, 45ml aquades, 5,1
gram toluena |
Penambahan toluena bahan baku
utama sintesis, KOH ditunjukkan membuat larutan menjadi basa dan sebagai
katalis, dan aquades sebagai pelarut |
Larutan bening |
2. |
Dilakukan direfluks
(pemanasan pada suhu 85 °C dalam oil bath sambil terus diaduk) |
Pemanasan dilakukan untuk
menyempurnakan reaksi, pengadukkan dilakukan untuk mempercepat gerakan
molekul dalam larutan sehingga reaksi berlangsung cepat, digunakan oil bath
karena titik didik minyak (170 -180) °C dan titik didih tuluena 110.6 °C |
Larutan bening |
3. |
Didalam gelas kimia lain
dilarutkan 17,5gr kalium permanganat dengan 150 ml air suling, dipanaskan
hingga 70 °C |
KMnO4 digunakan sebagai
oksidator dalam sintesis asam benzoat |
Larutan berwarna ungu kehitaman |
4. |
Ditambahkan larutan kalium
permanganat yang dibuat tadi ke dalam labu leher tiga yang berisi campuran
yang direfluks tadi setetes- tetes selama 15 menit, direfluks lagi selama 1,5
jam, lalu direfluks lagi 1jam |
Ditambahkan KMnO4 setetes- tetes agar dapat
mengoksidasi toluena dengan baik, direfluks untuk menyempurnakan reaksi,
dilakukan refluks 1jam lagi karena mangandioksida menetap dibagian bawah dan
terlihat permanganat masih ada masih |
Larutan berubah warna ungu
pekat kehitaman menjadi coklat
kehitaman |
5. |
Ditambahkan beberapa etanol,
lalu diaduk, lalu didinginkan |
Penambahan etanol untuk
mengurangi sisa permanganat |
Setelah didinginkan mangan
dioksida mengendap dan larutan menjadi coklat pudar |
6. |
Didalam gelas kimia lain
dipanaskan 70 ml air suling hingga suhu 70°C |
Untuk mencuci endapan mangan
dioksida |
Larutan bening |
7. |
Larutan didalam leher tiga
tadi disaring, filtrat ditampung dalam erlenmenyer |
Untuk memisahkan endapan
mangan dioksida dan filtrat |
Filtrat berwarna coklat
pudar, dan endapan berwarna coklat kehitaman |
8. |
Endapan dicuci 2 kali dengan
10 ml air suling yang dipanaskan tadi |
Untuk membersihkan endapan |
Endapan berwarna coklat
kehitaman |
9. |
Endapan mangan dioksida tadi
ditambahkan 50 ml air suling yang dipanaskan tadi, lalu dipanaskan selama 10
menit pada 70°C |
Untuk menghilangkan sisa
mangan dioksida |
Larutan berwarna pekat
kehitaman |
10. |
Disaring lagi dan filtrat
kedua ditambahkan ke dalam filtrat pertama tadi, lalu ditambahkan natrium
sulfit |
penambahan Natrium sulfit
untuk mereduksi mangan dioksida |
Larutan berwarna coklat
sedikit kehitaman |
11. |
Lalu ditambahkan 45ml H2SO4 ,
diaduk, didinginkan sampai 6°C |
Penambahan H2SO4 sebagai
pendonor H+ untuk membentuk asam benzoat, dilakukan pendinginkan untuk
membentuk kristal asam benzoat |
Larutan menjadi warna putih |
12. |
Disaring |
Untuk mendapatkan endapan |
Didapatkan 5,21 gr produk
mentah ( asam benzoat yang belum murni) |
13. |
Bubuk asam benzoat yang
diperoleh direkristalisasi dengan menambahkan air dan dipanaskan tidak sampai
mendidih, sambil diaduk dengan magnet stirring, lalu didinginkan, lalu
disaring. Kristal yang tersaring dicuci dengan air, lalu dikeringkan selama
10 menit |
Untuk memperoleh asam benzoat
yang murni |
Didapatkan kristal asam
benzoat sebanyak 4,81 gr dengan yield
= 71% |
Perhitungan:
Diketahui : massa
toluena (C6H5CH3) = 5,1 gram Mr toluena (C6H5CH3)
= 92 gr/mol
massa KMnO4 =
17,5 gr Mr KMnO4
= 158 gr/ mol
Mr C6H5COOH = 122
gr/mol
· mol
toluena = = 0,055 mol
· mol
KMnO4
= = 0,11 mol
C6H5CH3 + 2KMnO4 C6H5COOH +
2MnO2 + K2O + H2O
m 0,055 mol 0,11 mol - - - -
rx
0,055 mol 0,11 mol 0,055 mol 0,11 mol 0,055 mol
0,055 mol
s - - 0,055
mol 0,11 mol 0,055 mol
0,055 mol
·
berat teoritis
n
C6H5COOH = 0,055 mol
massa
C6H5COOH = 0,055 mol 122 gr/mol
= 6,71 gr
·
berat praktek
massa C6H5COOH =
4,81 gr
%
rendemen =
=
= 71,68 %
VIII. Pembahasan
Pada percobaan kali ini, dilakukan pembuatan senyawa
organik asam benzoat dan benzil alkohol dari benzaldehid, tetapi dalam
percobaan kami menganalisis video sintesis asam benzioat dari toluene. Adapun
materials atau reagen utama yang digunakan dalam pembuatan senyawa organik ini
yaitu toluene, KOH dan KMnO4. Dimana, reaksi yang terjadi pada
pembuatan asam benzoat ini yaitu reaksi oksidasi dimana pada reaksi ini akan
menghasilkan asam benzoat sebagai produk utamanya.
Adapun langkah pertama pada prosedur yang dilakukan yaitu , dilakukan penambahan larutan
KOH sebanyak 5ml kedalam labu leher tiga, kemudian dimasukan magnet stirring,
dilanjutkan dengan penambahan 45 ml aquades dan toluene sebanyak 5,1 gram.
Fungsi penambahan KOH disini yaitu sebagai katalis untuk mempercepat reaksi
sintesis dan bertujuan untuk membuat larutan menjadi dalam suasana basa. Sedangkan
tujuan pengadukan disini untuk mempercepat gerakan molekul dalam larutan
sehingga reaksi dapat berlangsung cepat. Setelah diaduk, larutan berwarna
bening.
Kemudian, dilakukan refluks (pemanasan)
dengan suhu 85oC selama 1,5 jam pada campuran larutan tersebut. Pada
tahap inilah KOH yang berfungsi sebagai katalis dapat bereaksi dengan larutan
karena katalis dapat bekerja dengan adanya bantuan suhu. Pemanasan ini juga
bertujuan agar reaksi yang berlangsung menjadi sempurna. Pada tahap ini, warna
larutan berwarna bening. Setelah itu, dilakukan penambahan KMnO4 yang telah
dipanaskan kedalam campuran tersebut. Dimana, KMnO4 disini berperan sebagai
oksidator kuat. KMnO4 ini ditambahkan sedikit demi sedikit agar dapat
mengoksidasi toluene dengan baik. Pada tahap inilah terjadi reaksi oksidasi
pada toluene. Hasil pengamatannya mula-mula larutan berwarna ungu pekat
kehitaman, setelah dilakukan pemanasan berubah menjadi coklat kehitaman. Pada
analisis video ini, dilakukan kembali refluks selama 1 jam dengan tujuan
dikarenakan mangan dioksida menetap dibagian bawah dan terlihat permanganate
masih ada.
Setelah itu, ditambahkan beberapa ml
etanol dan diaduk. Penambahan etanol ini bertujuan untuk mengurangi sisa
permanganate yang masih terdapat dalam larutan. Kemudian, dilakukan pendinginan
agar mangan dioksida mengendap, dihasilkan larutan berwarna coklat pudar. Lalu,
dipanaskan 70 ml air suling hingga suhu 70oC, dimana air suling ini
digunakan untuk mencuci endapan mangan dioksida dan dihasilkan larutan berwarna
bening. Larutan tersebut disaring dan didapatkan endapan mangan dioksida dan
filtrat berwarna coklat pudar. Endapan tersebut dicuci dua kali dengan 10 ml
air suling panas dengan tujuan untuk membersihkan endapan.
Endapan tersebut kemudian ditambah dengan
50 ml air suling dan dipanaskan selama 10 menit dengan tujuan untuk
menghilangkan sisa mangan dioksida, dihasilkan larutan berwarna pekat
kehitaman. Disaring kembali endapan dan filtrate kedua ditambahkan dalam fitrat
pertama dan ditambahkan natrium sulfit. Dimana, penambahan natrium sulfit ini
untuk mereduksi mangan dioksida dan dihasilkan larutan berwarna coklat sedikit
kehitaman. Lalu, ditambahkan 45 ml H2SO4 dimana penambahan asam ini sebagai
pendonor H+ untuk membentuk asam benzoat, dihasilkan larutan menjadi warna
putih. Lalu, didinginkan larutan tersebut agar membentuk kristal asam benzoat.
Kemudian disaring dan didapatkan produk mentah asam benzoat yang belum murni
sebanyak 5,21 gram. Untuk memurnikannya, dilakukanlah proses rekristalisasi asam
benzoat dengan menggunakan air suling panas, didapatkanlah kristal asam benzoat
sebanyak 4,81 gram.
Dari analisis video tersebut, maka dapat
dilakukan perhitungan rendemen asam benzoat yang diperoleh. Adapun persentasi
rendemen yang didapatkan, yaitu:
·
Berat teoritis
n
C6H5COOH = 0,055 mol
massa
C6H5COOH = 0,055 mol 122 gr/mol
= 6,71 gr
·
Berat praktek
massa C6H5COOH =
4,81 gr
%
rendemen =
=
= 71,68 %
IX. Pertanyaan Pasca Praktikum
1. Dalam
pembuatan senyawa organik asam benzoat ini digunakan KOH sebagai katalisatornya.
Bagaimana jika pada reaksi sintesis ini tidak digunakan KOH yang berarti tidak
ada penggunaan katalis dalam reaksi ini?
2. Pada
reaksi sintesis ini, ditambahkan asam sulfat yang berperan sebagai pendonor H+.
Apabila pada reaksi ini tidak digunakan asam sulfat, apakah asam benzoat tetap
terbentuk pada reaksi sintesis ini?
3. Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi hasil rendemen yang diperoleh pada reaksi sintesis
asam benzoat ini?
X. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan :
1. Reaksi
yang terjadi pada sintesis asam benzoat dari toluene adalah reaksi oksidasi,
dimana toluene digunakan sebagai reagen utama, KOH sebagai katalis dan pemberi
suasana basa dan KMnO4 sebagai oksidator kuat.
2. Asam
benzoat diperoleh dari oksidasi toluene dalam suasana basa, dimana toluene
dioksidasi dengan KMnO4 dan digunakan H2SO4 sebagai pendonor H+ untuk membentuk
asam benzoat.
3. Dalam
reaksi sintesis ini asam benzoat yang diperoleh berasal dari toluene sehingga
hanya satu produk saja yang dihasilkan. Sedangkan apabila reaksi sintesis asam
benzoat dan benzil alkohol, dapat dibuat dari bahan baku utamanya yaitu
benzaldehid.
XI. Daftar Pustaka
Mastriani,Rully.2016.Pengaruh Waktu dan Massa Zat Asam Benzoat terhadap Kadar Vitam
in
C dalam Pembuatan Sirup Mangga.Volume 1 Nomor
2.Palembang:Universitas PGRI
Palembang.
Mauluddin,Muh Agus,dkk.2017.Optimasi
Sintesis Asam 3-Benzamido-4-Metil Benzoat.Jur-
nal
Pustaka Kesehatan.Volume 5 Nomor 3.Jember:Universitas
Jember.
Pranowo, Harno Dwi.2019.Kimia Organik Fisik.Yogyakarta:Gadjah
Mada University Press.
Tim Kimia Organik.2020. Penuntun
Praktikum Kimia Organik II.Jambi:Universitas
Jambi.
Tyagi,Rajpal.2005.Organic Reaction Mechanism with Problems.New Delhi.Discovery
Publishing House.
saya Bella Veronica (095) mencoba menjawab permasalahan no.3 menurut saya faktor-faktor yang mempengharuinya adalah adanya penggunaan katalis (KOH), kemudian waktu saat melakukan destilasi maupun refluks lalu suhu yang digunakan pada saat refluks dan juga yang paling terpenting adalah ketelitian praktikkan dalam melakukam praktikum (pengukuran larutan,menimbang bahan dsb).
BalasHapusSaya Erik Surya Kurniawan NIM A1C118027 mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. Apabila dalam proses pembuatan asam benzoat tidak ditambahkan KOH yang berfungsi sebagai katalis maka proses reaksi oksidasi akan berlangsung lebih lama.
BalasHapusbaiklah saya susilawati (091) akan menjawab permasalahan no 1. enurut saya bisa karena Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan dengan rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik dalam air panas namun buruk dalam air dingin. Penghindaran penggunaan pelarut organik untuk rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. Pelarut lainnya yang memungkinkan meliputi asam asetat, benzena, eter petrolium, dan campuran etanol dan air.
BalasHapus