JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 9 “ ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM FLAVONOID”

 

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

PERCOBAAN  9

“ ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM FLAVONOID

 

 

DISUSUN OLEH :

THIFANI AULIA PUTRI PANE

(A1C118009)

 

 

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. SYAMSURIZAL , M.Si

 

 


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

 

PERCOBAAN 9

 

I.    Judul                : Isolasi Senyawa Bahan Alam Flavonoid  

II.   Hari/Tanggal  : Kamis / 26 November 2020

III. Tujuan             : Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini:

1.      Dapat memahami dan menguasai teknik-teknik isolasi senyawa bahan alam flavonoid

2.      Dapat mengetahui sifat-sifat kimia flavonoid melalui reaksi-reaksi spesifik.

IV. Landasan Teori

     Menurut Markhan dalam Tim Kimia Organik II (2020), senyawa bahan alam flavonoid merupakan golongan senyawa polifenol, memiliki struktur lima belas atom karbon yang tersusun dengan konfigurasi C6-C3-C6. Adapun maksdunya yaitu senyawa ini tersusun dari dua cincin aromatic yang dihubungkan pada tiga atom karbon yang dapat/tidak dapat membentuk cincin ketiga.

     Sebanyak lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah didentifikasi, salah satunya yaitu terdapat senyawa antosianin, flavonol dan flavon. Dimana, antosianin adalah suatu pigmen yang memberikan warna pada bunga merah, ungu dan biru. Selain itu, pigmen ini juga terdapat pada bagian tumbuhan yang lain seperti buah, daun dan akar. Berdasarkan strukturnya, flavonoid dapat diklasifikasikan menjadi kalkon, flavon, flavonol, flavanon, antosianin dan isoflavon (Julianto,2019).

     Flavonoid merupakan salah satu metabolit sekunder polifenol yang secara luas ditemukan pada tumbuh-tumbuhan serta makanan yang memiliki beberapa manfaat seperti antivirus, anti inflamasi, kardioprotektif, anti diabetes, anti kanker, antioksidan dan manfaat lainyya. Senyawa ini memiliki kerangka karbon yang terdiri dari dua gugus C6 yang merupakan cincin benzene tersubstitusi yang dihubungkan oleh rantai alifatik tiga karbon. Flavanol dapat ditemukan dalam anggur merah, flavanon pada makanan sitrus (ex-narigenin), isoflavon ditemukan dalam makanan kedelai dan antosianin pada stroberi, buah beri, teh, dan anggur (Arifin dan Ibrahim,2017).

    Menurut Djatmiko dalam Djamil dan Zaidan (2017), senyawa bahan alam flavonoid termasuk senyawa aromatic yang bersifat sebagai antioksidan. Dimana, antioksidan ini dapat menghambat proses terjadinya proses oksidasi yang timbul akibat reaksi radikal bebas yang tidak reaktif. Senyawa flavonoid aktif ini dapat menangkal radikal bebas ditentukan dari adanya gugus hidroksi (-OH). Adapun senyawa flavonoid yang bersifat antioksidan yaitu flavon, isoflavon, kalkon, flavanon dan flavonol.

     Menurut Markham dalam Nugraha (2017), metode yang dapat digunakan untuk memisahkan senyawa flavonoid dari ekstrak etanol yaitu metode partisi cair-cair. Dimana, senyawa polar akan masuk ke pelarut polar dan senyawa non polar akan masuk kedalam pelarut non polar pula. Flavonoid aglikon seperti isoflavon, flavanon, flavon dan flavonol yang termetoksilasi cenderung lebih larut dalam pelarut yang semi polar seperti eter, kloroform, etil asetat dan n-butanol. Sedangkan, flavonoid glikosida lebih larut dalam pelarut polar seperti air.

 

V. Alat dan Bahan

     5.1 Alat

-          Tabung reaksi 20 buah     

-          Erlenmeyer 250 ml                                   

-          Gelas kimia 200 ml

-          Lumpang

-          Plat tetes

-          Gelas ukur

-          Pipet tetes

-          Corong gelas

   5.2 Bahan

            - Pereaksi dragendor               -Pereaksi Wagner

            - Kloroform                             - Metanol

            - NaOH padatan                      - Brusin

            - Pereaksi Meyer                     - Shinoda

            - Etanol                                    - Heksan

            - Iodin                                      - KI

 

 

 

VI. Prosedur Kerja

1.      Diekstraksi simplisia yang telah dihaluskan sebanyak 0,5 gram dengan etanol panas sebanyak 10 ml selama 5 menit dalaam tabung reaksi.

2.      Disaring hasil ekstrak dan ditambahkan beberapa tetes HCl pekat pada filtrate yang dihasilkan. Lalu, ditambahan lebih kurang 0,2 gram bubuk magnesium. Apabila muncul warna merah tua, maka simplisia positif mengandung flavonoid (Uji tes Shinoda Mg+HCl)

3.      Dilakukan pengujian flavonoid dengan menambahkan ekstrak etanol dengan NaOH 10% sebanyak 2 tetes. Apabila dihasilkan warna kuning-orange merah, maka simplisia positif mengandung flavonoid.

4.      Sebagai pembanding untuk ukuran flavonoid dalam contoh tumbuhan, digunakan sebutir kecil  -ketekin yang dianggap (++) / lagundi (+++) untuk jumlah kandungan flavonoid dalam simplisia.

 

Link Video : https://youtu.be/YmWLGJvmRWk

Permasalahan:

1.      Apa fungsi penambahan NaOH pada uji kedua pada prosedur pengujian flavonoid?

2.      Mengapa pada prosedur ekstraksi simplisia digunakan pelarut etanol dalam keadaan panas?

3.      Mengapa dengan dilakukan uji flavonoid tes Shinoda (Mg+HCl) dihasilkan warna merah tua bila simplisia positif mengandung flavonoid?

Komentar

  1. Saya Risa Novalina Ginting (A1C118070) akan menjawab permasalahan no 3.
    penambahan logam Mg dan HCl
    adalah untuk mereduksi inti benzopiron
    yang terdapat dalam struktur flavonoid sehingga terbentuk garam flavilium berwarna
    merah atau jingga. Terimakasih

    BalasHapus
  2. saya adinda (A1C118008) Yang menandakan flavonoid ialah akan menimbulkan warna merah bata pada uji flavonoid .

    BalasHapus
  3. Saya Lutfi praidha dengan NIM 015 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 2. Etanol panas disini berfungsi untuk bisa melarutkan senyawa flavonoid.
    Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 5 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM BENZOAT DAN BENZIL ALKOHOL

JURNAL PERCOBAAN 1 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 3 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)”