LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 4 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT (GANDAPURA)

 

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

PERCOBAAN  4

“ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT (GANDAPURA)”

 



 

DISUSUN OLEH :

THIFANI AULIA PUTRI PANE

(A1C118009)

 

 

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. SYAMSURIZAL , M.Si

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

 

VII. Data Pengamatan

NO.

PERLAKUAN

TUJUAN

PENGAMATA N

1.

Dimasukkan 2,5 gram asam salisilat kedalam labu erlenmeyer, lalu dimasukkan magnet stir kedalam labu. Lalu, ditambahkan methanol kering sebanyak 25 ml dan diaduk. Sambil dilakukan pengadukan ditambahkan 2 ml asam sulfat pekat setetes demi setetes.

Penambahan asam salisilat + methanol kering untuk mengamati proses awal reaksi esterifikasi menghasilkan metil salisilat. Penambahan asam sulfat pekat sebagai katalis untuk mempercepat terjadinya reaksi sintesis.

Mula-mula larutan berwarna putih susu, setelah dilakukan pengadukan berubah menjadi warna bening.

2.

Kemudian, dipasang refluks dan dilakukan pemanasan selama 1,5 jam. Selama pemanasan pengadukan terus dilakukan. Setelah pemanasan selama 1,5 jam dihentikan pemanasan dan dilakukan pendinginan menggunakan water bath pada suhu kamar

Pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi, pengadukan dilakukan untuk mempercepat gerakan molekul dalam larutan sehingga reaksi dapat berlangsung cepat.

Larutan sedikit keruh

3.

Lalu, ditambahkan air dingin kedalam labu berisi campuran larutan tersebut

Penambahan air berfungsi untuk mengisolasi produk dari sisa kotoran

Terdapat dua lapisan:

1.Diatas lapisan air berwarna putih

2. Dibawah lapisan minyak berwarna sedikit putih kekuningan

4.

Dimasukkan larutan kedalam corong pisah. Dikeluarkan lapisan bawah (minyak) dan ditampung menggunakan gelas kimia bersih

Corong pisah digunakan untuk memisahkan lapisan bawah dan lapisan atas yang terbentuk

Lapisan bawah  (minyak) keluar dan tersisa lapisan atas (air) pada corong pisah

5.

Kemudian, lapisan air dipulihkan dengan cara di ekstraksi sebanyak tiga kali berturut-turut dengan 10 ml etil asertat. Kemudian, lapisan organik dikumpulkan dan dicuci dengan natrium hidroksida

Ditambahkan natrium hidroksida untuk menghilangkan sisa asam salisilat

Terbentuk dua lapisan:

1. Diatas lapisan organik berwarna sedikit putih kekuningan

2. Dibawah lapisan air berwarna putih keruh

Setelah ditambahkan natrium hidroksida terbentuk dua lapisan:

1.Diatas lapisan air (putih keruh)

2.Dibawah lapisan organik (sedikit keruh)

6.

Lapisan organik dicuci dengan air garam

Penambahan air garam untuk menghilangkan sisa garam yang tersisa pada larutan

Terdapat dua lapisan:

1. Diatas berwarna bening

2.Dibawah lapisan organic (lapisan etil asetat) berwarna sedikit putih keruh

7.

Larutan etil asetat ditambahkan magnesium sulfat anhidrat

Untuk mengeringkan dan menghilangkan sisa-sisa air

Dihasilkan larutan berwarna putih susu

8.

Larutan tersebut ditambahkan air

Untuk menghasilkan asam salisilat yang tidak bereaksi yang dapat diperoleh kembali dengan penyaringan akhir

Dihasilkan larutan berwarna putih susu.

 

Kemudian, pada penyaringan pertama didapatkan minyak gandapura sebanyak 1,8 gram.

 

VIII. Pembahasan

     Pada percobaan kali ini, dilakukan pembuatan senyawa organik ester metil salisilat atau yang dikenal dengan nama wintergreen oil (minyak gandapura) . Adapun materials atau reagen utama yang digunakan dalam pembuatan senyawa organik ini yaitu asam salisilat dan metanol. Dimana, reaksi yang terjadi pada pembuatan ester metil salisilat (minyak gandapura) ini yaitu reaksi esterifikasi dimana pada reaksi ini akan menghasilkan minyak gandapura sebagai produk utama dan air sebagai produk samping.

     Adapun langkah pertama yang kami lakukan yaitu , kami memasukkan 2.5 gram asam salisilat kedalam labu erlenmeyer ,lalu ditambahkan magnet stir kedalamnya. Kemudian,  dilanjutkan dengan penambahan methanol kering sebanyak 25 ml dan diaduk. Dimana, tujuan atau fungsi ditambahkannya asam salisilat dan methanol ini untuk mengamati proses awal reaksi esterifikasi menghasilkan metil salisilat. Pada proses ini pengadukan terus dilakukan, kemudian barulah ditambahkan 2 ml asam sulfat pekat kedalam campuran. Penambahan asam sulfat pekat ini digunakan sebagai katalis yang dapat mempercepat terjadinya reaksi sintesis metil salisilat ini. Adapun hasil pengamatannya mula-mula larutan berwarna putih susu, setelah dilakukan pengadukan berubah menjadi warna bening.

     Kemudian, campuran tersebut direfluks selama 1,5 jam. Selama proses pemanasan berlangsung, pengadukan juga tetap terus dilakukan. Dimana fungsi dilakukannya pemanasan ini bertujuan untuk mempercepat reaksi, sedangkan tujuan pengadukan disini untuk mempercepat gerakan molekul dalam larutan sehingga reaksi dapat berlangsung cepat. Setelah pemanasan, larutan berwarna agak bening. Lalu, dilakukan pendinginan pada labu tersebut menggunakan water bath pada suhu kamar. Dimana tujuan dilakukannya pendinginan ini yaitu untuk mendinginkan larutan yang ada di dalam labu. Adapun hasil pengamatannya yaitu larutan berubah menjadi warna sedikit kuning bening.

 

     Setelah larutan didinginkan, ditambahkan air dingin kedalam campuran tersebut. Dimana fungsi penambahan air dingin ini yaitu untuk mengisolasi produk dari sisa-sisa kotoran. Penambahan air ini harus dilakukan dalam keadaan dingin.Sebab, apabila air ditambahkan larutan dalam keadaan panas, maka larutan akan terhidrolisis kembali menjadi asam salisilat dan methanol. Setelah ditambahkan air tersebut terbentuk dua lapisan, yaitu lapisan atas atau lapisan air berwarna putih sedangkan lapisan bawah yaitu minyak berwarna sedikit kekuningan. Kemudian larutan tersebut dimasukan kedalam corong pisah untuk memisahkan kedua lapisan tersebut.

     Lapisan air yang didapatkan dilakukan estraksi sebanyak tiga kali berturut-turut dengan menggunakan pelarut etil asetat sebanyak 10 ml. Hasilnya, didapatkan dua lapisan lagi yaitu lapisan organic berada diatas berwarna sedikit kekuningan sedangkan lapisan air dibawah berwarna putih keruh. Kemudian, lapisan organik yang dihasilkan dicuci menggunakan natirum hidroksida. Dimana, fungsi penambahan natrium hidroksida ini yaitu untuk menghilangkan sisa-sisa asam salisilat yang ada pada larutan tersebut. Didapatkan lah dua lapisan lagi yaitu lapisan atas berwarna bening dan lapisan bawah yaitu lapisan organic berwarna sedikit putih keruh.

     Larutan organik ini kemudian ditambahkan magnesium anhidrat sulfat dimana bertujuan untuk mengeringkan dan menghilangkan sisa-sisa air. Dihasilkanlah larutan berwarna putih susu. Kemudian, larutan ini ditambahkan air yang bertujuan untuk menghasilkan asam salisilat yang tidak bereaksi yang dapat diperoleh kembali dengan penyaringan akhir. Dihasilkan larutan berwarna putih susu. Kemudian pada penyaringan pertama tadi didapatkan minyak gandapura sebanyak 1,8 gram.

     Dari paparan penjelasan diatas, maka kita dapat menghitung berapa persen rendemen yang dihasilkan dalam percobaan praktikum pada video ini, adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :




·       Menurut literatur, semakin tinggi persentasi nilai rendemen yang dihasilkan, maka reaksi esterfikasi  yang dilakukan semakin baik/bagus. Semakin banyak pula ekstrak yang didapatkan dalam sintesis ini. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit persentase nilai rendemen yang dihasilkan, maka reaksi esterifikasi yang berlangsung tidak bagus dan ekstrak yang didapatkan sedikit. Inilah kondisi yang terjadi pada percobaan video ini. Jika dibandingkan dengan video analisis kelompok 1, mengapa hasil rendemen kami kecil dibandingkan video tersebut karena jumlah asam salisilat yang digunakan kelompok 1 itu sebelas kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan video kelompok 2. Selain itu, pada kelompok 2 tidak dilakukan proses destilasi, dimana proses ini sangat penting untuk menghilangkan sisa-sisa methanol yang masih terdapat dalam larutan. . Sehingga hal inilah yang menyebabkan mengapa nilai rendemen kami kecil.

 

IX. Pertanyaan Pasca Praktikum

1.      Dalam pembuatan senyawa organic metil salisilat ini digunakan asam sulfat pekat sebagai katalisatornya. Apakah mungkin asam sulfat ini digantikan dengan asam lain sebagai katalis dalam sintesis metil salisilat ini?

2.      Menurut anda. faktor apa sajakah yang menentukan keberhasilan dari sintesis metil salisilat ini?

3.      Bagaimana jika pada proses sintesis metil salisilat ini tidak dilakukan proses pendinginan setelah dilakukannya proses refluks?

 

X. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :

1.      Metil salisilat/minyak gandapura dapat diperoleh dari sintesis asam salisilat dengan methanol dengan bantuan H2SO4 pekat berdasarkan prinsip reaksi esterifikasi.

2.      Reaksi esterifikasi merupakan reaksi yang mereaksikan sebuah derivate asam karboksilat dengan alkohol pada suasana asam dengan katalis asam yang pada suhu tinggi akan menghasilkan ester dan air.

3.      Adapun sifat fisika minyak gandapura ini berbentuk seperti minyak, berbau, titik didihnya 222oC dan titik bekunya -9oC. Adapun sifat kimianya yaitu larut dalam alkohol 70%, dapat larut dalam ester dan mengalami reaksi esterifkasi.

4.      Reaksi yang terjadi dalam pembuatan ester metil salisilat/minyak gandapura ini yaitu reaksi esterifikasi.

XI. Daftar Pustaka

      Nisyak dan Hisbiyah.2019.Petunjuk Praktikum Kimia Sintesis.Surabaya:Qiara Media.

      Ramishvili,dkk.2017.Preparation of Ultradispersed Crystallities of Modified Natural

Clinoptilolite with the Use of Ultrasound and Its Application as a Catalyst in the

Synthesis of Methyl Salicylate.Journal of Nano Research and Application.Vol.5 No. 3-

1.Geogia:Javakhishvili Tbilisi State University.

      Priambodo,dkk.2019.Pembuatan Metil Salisilat Menggunakan Katalis Asam dengan Metode

Tanpa Pelarut.Jurnal Atomik.Vol.4 No.1.Samarinda:Universitas Mulawarman.

      Sulistiyo,Rinda,dkk.2015.Sintesis Salisilanilida dari Komponen Utama Minyak

Gandapura.Journal Kimia Student.Vol.1 No.1.Malang:Universitas Brawijaya.

     Tim Kimia Organik.2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik II.Jambi:Universitas
               Jambi.

Komentar

  1. Baiklah saya Mashita A1C118083 akan mencoba menjawab permasalahan no 2
    Faktor yang paling dominan menentukan keberhasilan pada percobaan ini adalah tahap destilasi, pemisahan kedua lapisan (kocok kuat menggunakan corong pisah), penambahan larutan NaHCO3, temperaturnya dan lain sebagainya.

    BalasHapus
  2. Saya Jony Erwin (098) akan menjawab permasalahan no 3 yaitu karena penambahan air dingin ini harus dilakukan dalam keadaan dingin.Sebab, apabila air ditambahkan larutan dalam keadaan panas, maka larutan akan terhidrolisis kembali menjadi asam salisilat dan methanol.

    BalasHapus
  3. Saya Bella Veronica (095) mencoba menjawab pertanyaan no.1 menurut saya bisa digantikan namun hasilnya pasti akan lebih lambat jika tidak menggunakan asam sulfat sebagai katalisnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 5 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM BENZOAT DAN BENZIL ALKOHOL

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 11 “ UJI KARBOHIDRAT”

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 3 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)”