LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 7 “ ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM ALKALOID”

 

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

PERCOBAAN  7

“ ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM ALKALOID”

 



 

DISUSUN OLEH :

THIFANI AULIA PUTRI PANE

(A1C118009)

 

 

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. SYAMSURIZAL , M.Si

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

 

VII. Data Pengamatan

NO.

PERLAKUAN

TUJUAN

PENGAMATAN

1.

Disiapkan 100 gram bubuk kopi dalam gelas kimia, lalu ditambahkan 700 ml air panas secara bertahap, diaduk, kemudian ditambahkan magnet stirring. Kemudian ditambahkan 1 spatula asam sitrat.

Air panas digunakan untuk melarutkan bubuk kopi, dilakukan pengadukan untuk menghomogenkan larutan. Ditambahkan asam sitrat untuk memudahkan pemecahan kafein

Larutan berwarna coklat kehiataman

2.

Disaring larutan, kemudian ampas kopi dicuci dengan aquades. Kemudian filtrate didinginkan pada suhu kamar.

Untuk memisahkan filtrate dengan ampas kopi. Didinginkan untuk menurunkan suhu larutan.

Dihasilkan filtrate berwarna coklat kehitaman dan ampas kopi tertahan pada kertas saring

3.

Filtrat ditambahkan dengan larutan natrium hidroksida 20%

Untuk menurunkan kemampuan kafein dalam air

Larutan warna coklat kehitaman pH=11

4.

Dimasukkan filtrat kedalam corong pisah, lalu ditambahkan 200 ml etil asetat, kemudian diguncang dan didiamkan dilakukan ekstraksi sebanyak 3 kali.

Etil asetat berfungsi sebagai pelarut dalam ekstraksi

Terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna kuning bening dan lapisan bawah berwarna coklat kehitaman

5.

Dikeluarkan lapisan atas. Kemudian dimasukan kembali kedalam corong pisah. Lalu, ditambahkan 100 ml Nacl. Dilakukan pencucian tersebut sebanyak 4 kali

Untuk menghilangkan kotoran yang larut dalam air

Terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas berwarna kuning bening dan lapisan bawah berwarna coklat kehitaman.

6.

Lapisan atas ditambah dengan natrium sulfat anhidrit

Untuk mengikat air (drying agent) yang masih terdapat dalam larutan

Larutan berwarna kuning keorangean dan didasar erlenmeyer terdapat endapan

7.

Disaring larutan dan dilakukan destilasi.

Dilakukan destilasi untuk mengumpulkan pelarut

Dihasilkan destilat berwarna bening dan  larutan berwarna coklat

8.

Disaring larutan  berwarna coklat. Lalu larutan dipanaskan

Untuk menghilangkan beberapa partikel padat yang mengendap

Larutan menempel pada dinding gelas kimia.

9.

Larutan yang menempel ditambahkan etanol 99,5%. Kemudian di saring.

Sebagai pelarut untuk melarutkan zat yang menempel pada gelas kimia

Larutan berwarna orange sedikit kecoklatan

10.

Dipanaskan larutan tersebut kemudian ditambahkan lagi etanol. Lalu, didinginkan pada suhu kamar. Kemudian larutan disaring.

Untuk proses rekristalisasi. Didinginkan untuk mempercepat pembentukan kristal.

Diperoleh kristal kafein berwarna kekuningan sebanyak 1 gram.

 

Perhitungan:

%Ekstrak kafein =  bobot ekstrak/ bobot sampel x 100 %

                            = 1 gram/100 gram  x 100%

                            = 1 %

 

VIII. Pembahasan

     Pada percobaan ini, kami menganalisis video percobaan isolasi senyawa bahan alam alkaloid. Dimana, pada percoban ini dilakukan isolasi kafenin dari kopi. Kafein sendiri termasuk senyawa metilsantin pada golongan alkaloid. Adapun hal pertama yang kami analisis dari video tersebut yaitu disiapkan 100 gram bubuk kopi dalam gelas kimia, lalu ditambahkan 700 ml air panas secara bertahap, diaduk, kemudian ditambahkan magnet stirring. Kemudian ditambahkan 1 spatula asam sitrat. Adapun tujuan penambahan air panas digunakan untuk melarutkan bubuk kopi dan pengadukan dilakukan  untuk menghomogenkan larutan. Penambahan asam sitrat untuk memudahkan pemecahan kafein pada kopi. Dari perlakuan ini dihasilkan pengamatan yaitu larutan berwarna coklat kehiataman.

     Tahap selanjutnya yaitu dilakuan penyaringan larutan untuk memisahkan filtrate dengan ampas kopi, kemudian ampas kopi dicuci dengan aquades dan filtrate didinginkan pada suhu kamar untuk menurunkan suhu larutan. Dihasilkan filtrat berwarna coklat kehitaman dan ampas kopi tertahan pada kertas saring. Lalu, filtrat tersebut ditambahkan dengan larutan natrium hidroksida 20%. Adapun penambahan NaOH bertuuan ntuk menurunkan kemampuan kafein dalam air. Dihasilkan larutan warna coklat kehitaman pH=11. Kemudian, dimasukkan filtrat kedalam corong pisah, lalu ditambahkan 200 ml etil asetat sebagai pelarut dalam proses ekstraksi, kemudian diguncang dan didiamkan dilakukan ekstraksi sebanyak 3 kali. Setelah didiamkan, terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas berwarna kuning bening dan lapisan bawah berwarna coklat kehitaman.

     Kemudian, dikeluarkan lapisan atas, dimasukan kembali kedalam corong pisah. Lalu, ditambahkan 100 ml NaCl dan dilakukan pencucian tersebut sebanyak 4 kali. Tujuannya yaitu untuk menghilangkan kotoran yang larut dalam air. Hasilnya, terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas berwarna kuning bening dan lapisan bawah berwarna coklat kehitaman. Lapisan atas tersebyt ditambah dengan natrium sulfat anhidrit. Dimana, natrium sulfat anhidrat berperan drying agent untuk mengikat air yang masih terdapat dalam larutan. Dihasilkan larutan berwarna kuning keorangean dan didasar erlenmeyer terdapat endapan.

     Prosedur selanjutnya yaitu dilakukan penyaringan larutan dan dilakukan destilasi. Destilasi dilakukan untuk mengumpulkan pelarut. Adapun hasil pengamatannya yaitu destilat berwarna bening dan  larutan berwarna coklat. Lalu, disaring larutan  berwarna coklat dan larutan dipanaskan. Pemanasan dilakukan untuk menghilangkan beberapa partikel padat yang mengendap. Setelah pemanasan selesai, larutan menempel pada dinding gelas kimia. Larutan yang menempel ditambahkan etanol 99,5%, kemudian di saring. Etanol disini digunakan sebagai pelarut untuk melarutkan zat yang menempel pada gelas kimia. Dihasilkan larutan berwarna orange sedikit kecoklatan.

     Tahap akhir, dipanaskan larutan tersebut kemudian ditambahkan lagi etanol. Lalu, didinginkan pada suhu kamar. Kemudian larutan disaring. Hasilnya diperoleh kristal kafein berwarna kekuningan sebanyak 1 gram. Menurut literatur, kristal kafein yang dihasilkan yaitu berwarna bening. Sedangkan pada analisis video kami dihasilkan warna kekuningan. Dimana, harusnya pada tahap tersebut dilakukan rekristalisasi ulang  untuk mendapatkan kristal kafein berwarna bening, sehingga kristal kafein yang didapatkan dalam video tersebut tidak murni. Pada video ini juga, pada proses pemanasan, gelas kimia tidak ditutup sehingga proses sublimasi kristal menjadi tidak berlangsung dengan baik, sehingga kristal kafein yang didapatkan hanya sedikit.

IX. Pertanyaan Pasca Praktikum

1.      Dalam percobaan isolasi kafein dari kopi ini, mengapa terdapat perbedaan kristal kafein yang didapatkan pada analisis video kelompok satu (berwarna bening) dengan kristal kafein pada analisis video kelompok kami (berwara kekuningan)?

2.      Pada proses ekstraksi ini, pada video digunakan etil asetat sebagai pelarut, apakah pelarut tersebut dapat diganti dengan pelarut lain?

3.      Apa yang terjadi apabila proses ekstraksi dalam isolasi kafein dari kopi ini tidak berlangsung dengan baik?

X. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :

1.      Salah satu teknik isolasi senyawa bahan alam alkaloid ini yaitu dengan cara ekstraksi. Dimana ekstraksi pelarut ini merupakan suatu proses pemisahan campuran larutan berdasarkan kecendrungan komponen untuk terlarut dalam suatu pelarut.

2.      Sifat dari alkaloid yaitu bersifat basa lemah, dimana senyawa alkaloid ini paling tidak mengandung satu atom nitrogen dalam strukturnya.

XI. Daftar Pustaka

      Jati,Ninda Kirana, dkk.2019.Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa

Alkaloid pada Daun Pepaya.Jurnal MIPA.Volume 42 Nomor 1.Semarang:Universitas

Negeri Semarang.

      Kapondo,G.L,dkk.2020.Isolasi, Identifikasi Senyawa Alkaloid dan Uji Efektivitas

Penghambatan dari Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L,.) terhadap Bakteri

Staphylococcus epidermidis.Volume 8 Nomor 1.Manado:Universitas Sam Ratulangi.

      Kristanti,Alfinda Novi,dkk.2008.Fitokimia.Surabaya:Airlangga University Press.

      Minarno, Eko Budi.2015. Skrining Fitokimia dan Kandungan Total Flavonoid pada Buah

Carica pubescens Lenne & K. Koch di Kawasan Bromo, Cangar dan Dataran Tinggi

Dieng.Jurnal El-Hayah Volume 5 Nomor 2.Malang:UIN Maulana Malik Ibrahim.

 Sumardjo,Damin.2009.Pengantar Kimia.Jakarta:EGC.

       

 

Komentar

  1. Saya Mashita A1C118083 akan mencoba menjawab permasalahan no 1. Karena pada kelompok 1 tersebut isolasi kafein dari teh sedangkan pada kelompok 5 isolasi kafein dari kopi, berdasarkan teori menyatakan bahwa kristal kafein dari teh ini berwarna putih sedangkan kristal berwarna putih kekuningan itu dimana kristal tersebut merupakan kafein yang masih kotor. Jadi itulah yang menyebabkan perbedaan tersebut. Terimakasih.

    BalasHapus
  2. Saya Risa Novalina Ginting (A1C118070) akan menjawab permasalahan no 3. Yang terjadi apabila tidak di ekstraksi dengan baik maka hasil kristal yang di dapat kan tidak akan murni. Terimakasih

    BalasHapus
  3. baiklah saya Palma L Lubis A1C118014 mencoba menjawab permasalhan no 2 dimana etil asetat ini tidak dapat digantikan dengan pelarut lain jika digantikan dengan pelarut lain mungkin akan mengasilkan yang tidak sesuai dengan perkiraan kita .terimakasih mohon maaf jika ada kesalahan .

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 5 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM BENZOAT DAN BENZIL ALKOHOL

JURNAL PERCOBAAN 1 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 3 “ PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)”