JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 13 “ UJI LEMAK”
JURNAL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN 13
“
UJI LEMAK”
DISUSUN
OLEH :
THIFANI AULIA PUTRI PANE
(A1C118009)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL ,
M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
PERCOBAAN
13
I. Judul :
Uji Lemak
II. Hari/Tanggal : Kamis / 16 Desember
2020
III. Tujuan : Adapun tujuan dilakukannya praktikum
ini:
1. Dapat mengetahui beberapa sifat lemak
2. Dapat mengetahui reaksi penyabunan dari lemak maupun
minyak
IV.
Landasan Teori
Lipid atau lemak ialah senyawa organic yang banyak
ditemukan dalam sel jaringan. Lipid memiliki sifat tidak larut dalam air namun
dapat larut dalam zat pelarut non polar seperti eter, kloroform,dan benzene.
Lipid ini bersifat non polar atau hidrofobik. Dimana, penyusun utama lipid ini
adalah trigliserid, yaitu ester gliserol dengan tiga asam lemak yang dapat
beragam. Adapun rumus kimia dari trigliserida ini yaitu CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR||
dimana R, R’ dan R|| merupakan rantai alkil yang panjang. Adapun panjang rantai
asam lemak pada trigliserida secara alami bervariasi, namun yang paling umum
adalah 16,18 atau 20 atom karbon (Mamuaja,2017).
Menurut Campbell dalam Tim Kimia Organik II (2020),
lipid merupakan salat satu golongan molekul biologis besar yang tidak mencakup
polimer. Senyawa lipid ini dikelompokkan bersama dikarenakan lipid memiliki
satu ciri khas, yaitu lipid tidak memiliki atau sedikit sekali afinitasnya
terhadap air. Dimana, sifat hidrofobik ini didasarkan pada struktur molekulnya.
Walaupun lipid dapat memiliki ikatan polar yang berikatan dengan oksigen, lipid
sebagian besar terdiri atas hidrokarbon.
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang
tidak memiliki ikatan rangkap pada atom karbonnya, dimana asam lemak ini
merupakan asam lemak tunggal. Adapun contoh dari asam lemak ini yaitu asam
laurat, asam miristat dan asam stearate. Sedangkan asam lemak tak jenuh adalah
apabila rantai hidrokarbonnya tidak dijenuhi oleh atom hidrogen dikarenakan
mempunyai satu ikatan rangkap atau lebih. Adapun contoh dari asam lemak tak
jenuh ini yaitu linoleat, linolenat dan arakidonat (Ariani,2017).
Suatu molekul sabun mengandung suatu
rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Dimana, sebagian hidrokarbon
tersebut bersifat hidrofobik dan larut dalam zat non-polar, sedangkan ujung ion
bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Dikarenakan adanya rantai hidrokarbon,
sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air.
Namun, sabun mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel (micelles).
Kegunaan sabun ialah kemampuannya mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat
terbuang dengan pembilasan. Kemampuan sifat ini didasarkan oleh dua sifat
sabun, pertama rantai hidrokarbon sebuah molekul sabun larut dalam zat
non-polar dan kedua, ujung anion molekul sabun yang tertarik pada air akan
ditolak oleh ujung anion mokekul sabun yang menyembul dari tetesan minyak lain,
Karena tolakan molekul-molekul antara tetes sabun-minyak, maka minyak tersebut
tidak dapat saling bergabung tetapi tetap tersuspensi (Fessenden dan Fessenden,
1990).
Uji lipid dapat dilakukan dengan uji ketidakjenuhan
lipid. Uji ketidakjenuhan ini digunakan untuk mengetahui apakah asam lemak
tersebut termasuk asam lemak jenuh atau asam lemak tidak jenuh. Pada uji ini,
digunakan iod hubl yang dijadikan sebagai indikator perubahan. Uji memberikan
hasil positif bila timbulnya warna merah muda yang nantinya akan kembali lagi
menjadi warna bening. Warna merah mudah yang hilang ini menunjukkan bahwa asam
lemak tak jenuh telah mereduksi pereaksi iod hubl. Sedangkan warna yang kembali
menjadi warna asal ini memandakan bahwa banyak ikatan rangkap pada rantai
hidrokarbon asam lemak (Fitriana,2019).
V. Alat dan
Bahan
5.1 Alat
-
Plat tetes
-
Gelas beker
-
Gelas Ukur
-
Pipet tetes
-
Tabung reaksi
-
Rak tabung
reaksi
-
Indikator
universal
-
Pipet Ukur
-
Pro pipet
-
Vortex
5.2
Bahan
- Larutan Sabum
- Larutan CH3COOH
- Larutan CaCl2 1%
-Larutan
MgSO4 1%
- Larutan Pb Asetat 1%
- Larutan HCl pekat
- Larutan KMnO4 0,1 N
- Larutan eter
- Minyak
- Aquadest
- Indikator PP
VI. Prosedur Kerja
6.1 Uji Pembentukan Garam
1.
Dimasukkan
kedalam gelas beker larutan sabun sebanyak 30 ml. Lalu dicek pH nya sampai
pH=7. Jika belum 7 maka ditambahkan larutan CH3COOH hingga pH nya menjadi 7.
2.
Dibagi larutan
tersebut menjadi tiga tabung, tabung 1 berisi 5 ml larutan sabun lalu
ditambahkan 7 tetes larutan CaCl2 1%, tabung 2 berisi 5 ml larutan sabun lalu
ditambahkan 7 tetes larutan MgSO4 1% dan tabung 2 disii 5 ml larutan sabun lalu
ditambahkan 7 tetes larutan Pb asetat 1%.
3.
Diamati
perubahan yang terjadi pada setiap tabung.
6.2 Uji
Hidrolisa Sabun
1.
Dimasukkan
kedalam tabung reaksi larutan sabun sebanyak 10 ml, lalu ditambah dengan 5 ml
aquades.
2.
Ditambahkan
indikator PP sebanyak 3 tetes pada tabung reaksi. Kemudian larutan di vortex
sampai homogen.
3.
Diamati
perubahan yang terjadi pada setiap tabung.
6.3 Uji
Sifat Emulsi Lemak
1.
Dimasukkan 2 ml
aquades pada tabung reaksi 1 lalu ditambahkan 5 tetes minyak. Pada tabung
reaksi 2, dimasukkan 2 ml aquades lalu ditambahkan 5 tetes minyak dan 2 ml
larutan sabun. Setelah itu di vortex dan didiamkan.
2.
Diamati
perubahan yang terjadi pada setiap tabung.
6.4 Uji
Sifat Ketidakjenuhan Lemak
1.
Dimasukkan
kedalam tabung reaksi 2 ml minyak dan 5ml larutan eter. Lalu, divortex campuran
dan ditambahkan KMnO4 0,1 N sebanyak 3 tetes.
2.
Diamati
perubahan yang terjadi pada setiap tabung.
6.5 Uji
Pembuatan Asam Minyak
1.
Dimasukkan
kedalam tabung reaksi 5 ml larutan sabun dan 3 ml larutan HCl pekat. Lalu,
divortex dan didiamkan hingga terbentuk
2 lapisan.
2.
Diamati
perubahan yang terjadi pada setiap tabung.
Link Video : https://youtu.be/v6TC8-jV_ng
Permasalahan:
1. Pada uji sifat ketidakjenuhan lemak, apa fungsi
penambahan KMnO4 tersebut pada campuan minyak dan eter?
2. Bagaimana hasil yang didapatkan secara teori ketika
dilakukan uji pembentukan garam dengan menambahkan CaCl2,MgSO4
dan Pb asetat?
3. Pada uji pembuatan asam minyak, apa fungsi penambahan
HCl pekat kedalam larutan sabun tersebut dan lapisan apa saja yang terbentuk
pada uji ini?
baiklah saya susilawati (091) akan mejawab permasalahn no 1. penambahan kmno4 disini sebagai pelarut untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisis agar mempermudah reaksi dengan basa.
BalasHapusBaiklah saya Vika Seputri (A1C118086) akan mencoba menjawab permasalahan no. 3 Penambahan larutan HCl pekat ini bertujuan untuk memisahkan minyak dengan sabun atau untuk memutuskan ikatan rangkap pada asam minyak. Terimakasih
BalasHapusSaya Bella Veronica mencoba menjawab no.2 menurut saya yang dihasilkan adalah melihat apakah terbentuk adanya garam atau tidak dalam larutan tersebut
BalasHapus