LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II PERCOBAAN 8 “ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM STEROID DAN TERPENOID”
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN 8
“ISOLASI
SENYAWA BAHAN ALAM STEROID DAN TERPENOID”
DISUSUN
OLEH :
THIFANI AULIA PUTRI PANE
(A1C118009)
DOSEN
PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL , M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2020
VII. Data Pengamatan
7.1 Isolasi Terpenoid
NO |
PERLAKUAN |
TUJUAN |
HASIL |
1. |
Dipotong-potong
daun jeruk purut |
Untuk
memperkecil ukuran daun jeruk purut |
Didapatkan
daun jeruk purut kecil-kecil |
2. |
Ditimbang
daun yang telah dipotong-potong sebanyak 100 gr, lalu dimasukkan kedalam labu
destilat dan ditambahkan 300 ml air, dilakukan destilasi dengan suhu 40oc |
Untuk
memisahkan minyak atsiri dan air |
Didapatkan
minyak atsiri sebanyak 1,2 ml |
3. |
Dilakukan
identifikasi senyawa dengan metode Kromatografi Lapis tipis (KLT), bagian
atas bejana diolesi oleh vaselin dan
dimasukkan etil asetat dan n heksana, lalu dimasukan kertas penjenuh,
kemudian bejana ditutup dengan kaca |
Diolesi
vaselin agar udara tidak keluar saat bejana ditutup Etil
asetat dan n heksana berfungsi sebagai fase gerak pada proses KLT Kertas
penjenuhan untuk melihat sejauh mana proses penjenuhan |
Didapatkan
kertas penjenuhan telah basah semua yang menandakan bejana telah jenuh |
4. |
Ditotolkan sampel dan isolat baku pada silica gel,
lalu dimasukan kedalam bejana |
Untuk memisahkan komponen pada sampel dan isolate
baku |
Didapatkan fase gerak mencapai batas akhir dan
komponen dari sampel dan isolate yang ikut begerak bersama pelarut |
5. |
Dimati
hasil pemisahan pada silica gel menggunakan sinar UV 254 lalu digambar spot
yang muncul pada kertas kalkir, lalu disemprot dengan reagen vanillin
etanolik dan H2SO4, dikeringkan dan dimasukkan kedalam
oven |
Disinari
UV agar dapat dilihat Spot yang terdapat pada silica gel Dilakukan
penyemprotan bertujuan untuk memecahkan senyawa pada plat KLT agar dapat
diamati oleh sinar tampak Dimasukan
dalam oven untuk mengeringkan silica gel |
Didapatkan
bercak/jejak pemisahan dari sampel dan isolate baku yang berwarna pada silica
gel |
7.2 Isolasi Steroid
No. |
Perlakuan |
Tujuan |
Hasil |
Ditimbang
alga merah sebanyak 20 gr ,lalu
ditambahkan methanol 100 ml, digoncang selama 3 jam. |
Penambahan
methanol bertujuan untuk melarutkan sampel . |
Larutan berwarna hijau
pekat |
|
2. |
Disaring
larutan menggunakan corong bucner |
Tujuan disaring untuk memisahkan ekstrak dan
pelarut. |
Larutan
berwarna hijau bening |
3. |
Selanjutnya
larutan tadi dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator |
Bertujuan
mengubah larutan dari bentuk cair menjadi uap. |
Berubah
warna menjadi hijau gelap |
4. |
Kemudian
dialiri gas N2 Dan
terdapat hasill ekstraksi |
N2
bertujuan menghilangkan sisa pelarut |
Hasil ekstraksi berwarna hijau pekat |
5. |
Setelah didapatkan hasil ekstraksi dihidrolisis
dengan menambahkan 5 ml asam klorida.lalu di aduk menggunakan magnet stiring
selama 1 jam |
untuk memutus ikatan glikosida glycan |
Larutan berwarna hijau |
6. |
Lalu
ditambahkan natrium bikarnonat hingga ph netral.lalu diekstraksi dengan
petroleum eter dan methanol lalu dipisahkan atara fasa organic dan airnya . |
Untuk
menghentikan reaksi hidrolisi |
Terdapat
dua lapisan , lapisan atas berwarna hijau pekat dan lapisan bawah berwarna
coklat keruh |
7. |
Dipekatkan
hasil larutan dengan evaporator |
Evaporator
bertujuan untuk memastikan bahwa pelarut tidak ada |
Terdapat
hasil lapisan atas berwarna hijau ,lapisan tengah berwarna coklat dan lapisan
bawah berwarna bening. |
VIII. Pembahasan
8.1 Isolasi Terpenoid
Pada percobaan ini, kami menganalisis video
percobaan isolasi senyawa bahan alam terpenoid dan steroid. Dimana, pada percoban
ini dilakukan isolasi minyak atsiri dari daun jeruk purut. Adapun hal pertama
yang kami analisis dari video tersebut yaitu dipotong-potong terlebih dahulu daun
jeruk purut untuk memperkecil ukuran daun jeruk purutnya. Kemudian, ditimbang
daun yang telah dipotong-potong sebanyak 100 gram dan dimasukkan kedalam labu
destilat dan ditambahkan 300 ml air, dilakukan destilasi dengan suhu 40oC.
Dimana tujuan dilakukan destilasi ini yaitu untuk memisahkan minyak atsiri dan
air. Setelah dilakukan destilasi, didapatkan minyak atsiri sebanyak 1,2 ml.
Tahap selanjutnya, dilakukan identifikasi
senyawa dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT), dimana bagian atas
bejana diolesi oleh vaselin. Adapun diolesi
vaselin agar udara tidak keluar saat bejana ditutup. Kemudian, dimasukkan etil
asetat dan n heksana, dimana berfungsi sebagai fase gerak pada proses KLT .
Lalu, dimasukan kertas penjenuh dan bejana ditutup dengan kaca. Dimana, kertas
penjenuhan untuk melihat sejauh mana proses penjenuhan. Hasilnya, didapatkan
kertas penjenuhan telah basah semua yang menandakan bejana telah jenuh.
Kemudian, ditotolkan sampel dan isolat baku pada silica gel, lalu dimasukan kedalam
bejana. Dimana dilakukannya perlakuan ini yaitu untuk memisahkan komponen pada
sampel dan isolate baku. Hasilnya, didapatkan fase gerak mencapai batas akhir
dan komponen dari sampel dan isolate yang ikut begerak bersama pelarut.
Kemudian, dilakukan tahap pengamatan hasil pemisahan pada silica gel
menggunakan sinar UV 254 lalu digambar spot yang muncul pada kertas kalkir,
lalu disemprot dengan reagen vanillin etanolik dan H2SO4,
dikeringkan dan dimasukkan kedalam oven.
Adapun tujuan disinari sinar UV ini agar
dapat dilihat spot yang terdapat pada silica gel. Kemudian, dilakukan
penyemprotan dengan reagen vanillin etanolik dan H2SO4 bertujuan
untuk memecahkan senyawa pada plat KLT agar dapat diamati oleh sinar tampak. Lalu, dimasukan dalam oven untuk mengeringkan
silica gel. Didapatka hasil berupa bercak/jejak pemisahan dari sampel dan
isolate baku yang berwarna pada silica gel.
8.2 Isolasi Steroid
Pada percobaan ini, kami menganalisis video
percobaan isolasi senyawa bahan alam steroid. Dimana, pada percoban ini
dilakukan isolasi pada alga merah. Adapun hal pertama yang kami analisis dari
video tersebut yaitu ditimbang alga merah
sebanyak 20 gr , lalu ditambahkan methanol 100 ml, digoncang selama 3
jam. Adapun metanol disini bertujuan untuk melarutkan sampel. Hasil pengamatan
menunjukan larutan berwarna hijau pekat. Lalu, disaring larutan menggunakan
corong bucner agar ekstrak dan pelarut dapat terpisah, hasilnya didapatkan larutan
berwarna hijau bening.
Tahap selanjutnya, larutan tadi dipekatkan
dengan menggunakan rotary evaporator dengan tujuan untuk mengubah larutan dari
bentuk cair menjadi uap. Hasilnya terjadi perubahan warna menjadi hijau gelap.
Lalu, dialiri gas N2 yang bertujuan menghilangkan sisa pelarut. Hasil
ekstraksi berwarna hijau pekat. Kemudian, setelah didapatkan hasil ekstraksi. dilakukan hidrolisis dengan
menambahkan 5 ml asam klorida.lalu di aduk menggunakan magnet stiring selama 1
jam. Dimana, tujuan dilakukannya hidrolisis ini untuk memutus ikatan glikosida
glycan. Dihasilkan larutan berwarna hijau.
Kemudian,
ditambahkan natrium bikarnonat hingga ph netral, lalu dilakukan ekstraksi
dengan petroleum eter dan methanol lalu dipisahkan atara fasa organic dan
airnya . Dimana, tujuan adanya perlakuan ini yaitu untuk menghentikan reaksi
hidrolisis. Dihasilkan terdapat dua lapisan , dimana lapisan atas berwarna
hijau pekat dan lapisan bawah berwarna coklat keruh. Lalu, dipekatkan hasil
larutan dengan evaporator. Dimana, digunakan evaporator bertujuan untuk
memastikan bahwa pelarut tidak ada lagi. Dihasilkan terdapat lapisan atas
berwarna hijau ,lapisan tengah berwarna coklat dan lapisan bawah berwarna
bening.
IX. Pertanyaan Pasca Praktikum
1. Dari
percobaan ini, faktor apa yang paling dominan dalam menunjang proses isolasi senyawa bahan alam terpenoid dan steroid ini?
2. Berapa
suhu destilasi yang baik agar reaksi yang terjadi dapat sempurna sehingga isolat yang didapatkan memiliki kualitas yang baik?
3. Bagaimana
jika minyak atsiri yang didapatkan masih mengandung air walapun sudah dilakukan
proses destilasi?
X. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan :
1. Salah
satu teknik isolasi senyawa bahan alam terpenoid ini yaitu dengan cara
destilasi, dimana proses pemisahan bahan kimianya berdasarkan pada kecepatan atau
kemudahan zat untuk menguap. Dalam hal ini destilasi dilakukan untuk memisahkan
minyak atsiri dengan air. Sedangkan, pada analisis video isolasi steroid
menggunakan rotary evaporator.
2. Terpenoid
pada umumnya mengandung beberapa unit isoprene, sedangkan steroid terdiri dari
tiga cincin aromatic dan satu cincin siklopentana.
XI. Daftar Pustaka
Julianto. Tatang
Shabur.2019.Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining
Fitokimia.Yogyakarta:Universitas
Islam Indonesia.
Kristanti,Alfinda Novi,dkk.2008.Fitokimia.Surabaya:Airlangga University
Press.
Nasrudin,dkk.2017.Isolasi Senyawa Steroid dari Kulit Akar Senggugu (Clerodendrum
serratum L.Moon).Volume
6 Nomor 3.Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada.
Suryaelita,dkk.2017.Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Steroid dari Daun Cemara Natal
(Cupressus funebris
Endl.).Volume 18 Nomor 1.Padang:Universitas Negri Padang.
Tim Kimia Organik II.2020.Penuntuk Praktikum Kimia Organik II.Jambi:Universitas
Jambi.
Baiklah saya Palma L Lubis akan mencoba menjawab permasalahan no 2 dimana suhu untuk destilasi yang baik pada percobaan ini yaitu sekitar 40-50 derajat celcius .Terimakasih mohon maaf jika ada kesalahan.
BalasHapusBaiklah saya susilawati (091) akan menjawab permasalahn n0 3. menurut saya jika hasil yang di dapat kan setelah proses destiasi itu berpengaruh kepada kualitas daripada minyak atsiri tersebut.
BalasHapusSaya Jony Erwin (098) akan mencoba menjawab permasalahan no 1
BalasHapusFaktor dominan yang menunjang adalah pada saat pemekatan larutan yang menggunakan evaporator